Duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales. (AFP) |
Kemenangan Vinales diraih pada MotoGP Australia 2018. Itu menyudahi puasa kemenangan Yamaha dalam 25 balapan beruntun.
Meski begitu, Yamaha belum bisa bernapas lega. Mereka harus melakukan banyak hal demi mencatat prestasi lebih baik pada musim 2019.
Saat ditanya tentang rencana perombakan di kubu timnya, Bos Yamaha, Lin Jarvis, tak bersedia menerangkan secara mendetail. Dia hanya mengatakan Yamaha akan menambah teknisi untuk memastikan motor mereka bisa bersaing kompetitif, terutama dengan Ducati dan Honda.
"Saya tak bisa (membeberkan rencana perombakan tim). Saya minta maaf. Terlalu dini untuk membicarakannya. Saya hanya bisa mengatakan perubahan jelas dilakukan di berbagai sisi, dengan berbagai parameter, karena tim ini akan berbeda pada tahun depan," kata Lin Jarvis, seperti dilansir Crash dari bola.com, Rabu (7/11/2018).
"Maverick akan mengganti kepala kru, jadi akan ada perubahan di Yamaha. Wilco (Zeelenberg-pelatih balap Vinales) akan pindah ke tim SIC. Jadi, dia akan memiliki analis performa pembalap baru di sisinya. Dua orang penting di sisinya akan berubah, itu di sisi Maverick," sambung dia.
Mencari Solusi
Lin Jarvis mengatakan berbagai perubahan itu dilakukan untuk merampungkan berbagai masalah yang dihadapi Yamaha.
"Jadi benar, akan ada banyak perubahan dalam organisasi kami, dan tentu saja dalam upaya kami merampungkan berbagai masalah," terang Jarvis.
"Saya tak bisa berkata lebih banyak lagi. Kami akan punya lebih banyak teknisi dan teknisi baru, tapi tak bisa mengatakan di bagian apa," sambung dia, tentang rencana Yamaha menghadapi MotoGP 2019.