Pol Espargaro saat melakoni sesi latihan bebas MotoGP Americas 2019, Jumat (12/4/2019) - twitter.com/polespargaro |
Kabarnya karena merebaknya wabah virus corona membuat jalannya MotoGP 2020 berlangsung lebih rumit dari apa yang dibayangkan sebelumnya.
Akibatnya jadwal yang sudah tersusun dan dibuat sedemikian rupa mendadak harus berubah lantaran wabah penyakit yang berasal dari China tersebut.
Pembatasan perjalanan guna meminimalisir penyebaran virus tersebut membuat semua orang tak leluasa untuk memasuki negara lain termasuk para rider MotoGP.
FIM, IRTA, dan Dorna Sports selaku pihak yang bertanggung jawab awalnya merencanakan balapan seri pembuka MotoGP 2020 dilangsungkan pada 8 Maret mendatang.
Akan tetapi, pembatasan perjalanan yang dilakukan Qatar selaku tuan rumah seri pembuka membuat perlombaan untuk kelas MotoGP dibatalkan.
Otoritas setempat hanya memberikan izin untuk menggelar balapan di kelas Moto3 dan Moto2 saja.
Keputusan Qatar juga diikuti oleh Thailand yang merupakan tuan rumah pada seri kedua MotoGP 2020.
Di tengah situasi yang kian pelik, langkah cepat diambil Dorna dengan merilis kalender balap terbaru yang menempatkan Thailand bisa menggelar balapan pada bulan Oktober mendatang.
Kendati sudah merilis jadwal terbaru, alarm atau tanda peringatan kini kembali muncul dari Amerika Serikat yang akan menggelar seri ketiga pada 5 April mendatang di Circuit of the Americas, Austin, Texas.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Walikota Austin, Steve Adler, yang telah mengeluarkan larangan untuk menggelar event yang melibatkan 2500 orang.
Tak ayal, keputusan Adler tersebut membuat CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, merasa semakin berada dalam ketidakpastian dan tak tahu kapan bisa menggelar balapan untuk kelas MotoGP.
"Hingga hari ini, kedua negara baik Amerika Serikat dan Argentina masih memberikan lampu hijau, namun saya tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi mendatang," kata Carmelo Ezpeleta, dilansir gridrace.net dari BolaSport.com.
Carmelo Ezpeleta semakin pusing setelah melihat kenyataan bahwa negara-negara di Eropa juga tengah melakukan pembatasan perjalan.
"Masalahnya adalah setelah Amerika Serikat dan Argentina kami akan memasuki seri-seri balap Eropa dan itu adalah bagian yang paling kritis," ucap Ezpeleta menjelaskan.
"Hari ini, beberapa otoritas di Eropa telah melarang sejumlah penonton untuk datang bersama," kata Carmelo Ezpeleta mengakhiri.
Kendati sudah merilis jadwal terbaru, alarm atau tanda peringatan kini kembali muncul dari Amerika Serikat yang akan menggelar seri ketiga pada 5 April mendatang di Circuit of the Americas, Austin, Texas.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Walikota Austin, Steve Adler, yang telah mengeluarkan larangan untuk menggelar event yang melibatkan 2500 orang.
Tak ayal, keputusan Adler tersebut membuat CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, merasa semakin berada dalam ketidakpastian dan tak tahu kapan bisa menggelar balapan untuk kelas MotoGP.
"Hingga hari ini, kedua negara baik Amerika Serikat dan Argentina masih memberikan lampu hijau, namun saya tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi mendatang," kata Carmelo Ezpeleta, dilansir gridrace.net dari BolaSport.com.
Carmelo Ezpeleta semakin pusing setelah melihat kenyataan bahwa negara-negara di Eropa juga tengah melakukan pembatasan perjalan.
"Masalahnya adalah setelah Amerika Serikat dan Argentina kami akan memasuki seri-seri balap Eropa dan itu adalah bagian yang paling kritis," ucap Ezpeleta menjelaskan.
"Hari ini, beberapa otoritas di Eropa telah melarang sejumlah penonton untuk datang bersama," kata Carmelo Ezpeleta mengakhiri.